ASUHAN KEBIDANAN PADA
Ny. M DENGAN
KISTA OVARIUM DI POLI KEBIDANAN
RSUD KOTA LANGSA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA :Husna clara
NIP : PO.0324211017
TINGKAT
: II KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES ACEH
PROGRAM SATUDI KEBIDANAN
LANGSA
T.A 2011/2012
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan
pada penulis sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul “Asuhan Kebidanan
pada Ny. M dengan Kista Ovarium”
Atas
tersusun makalah ini penulis berharap isi makalah ini dapat dimengerti oleh
para pembaca. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan CI
Pembimbing yang telah memberikan asuhan dalam menyelesaikan makalah ini hingga
makalah ini tersusun dengan baik.
Dalam
menyelesaikan makalah ini penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan
disebabkan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis dalam menyusun
makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca bagi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata penulis mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua. Amien..
Langsa,
27 Juni
2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Kista
ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel de graf atau
korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari
epithelium ovarium ( Smelzer and Bare. 2002 : 1556 ).
Berdasarkan
pendapat para ahli diatas maka yang dimasud dengan kista ovarium adalah kantong
abnormal yang berisi cairan atau neoplasma yang timbul di ovarium yang bersifat
jinak juga dapat menyebabkan keganasan.
- Tujuan
1.
Mahasiswa mengerti tentang kista ovarium
2. Mahasiswa
memiliki pengetahuan mengenai Asuhan Kebidanan pada ibu dengan
kista
ovarium
BAB II
TINJAUAN
TEORITIS
1. Pengertian kista ovarium
Kista
ovarium secara fungsional adalah kista yang dapat bertahan dari pengaruh
hormonal dengan siklus menstruasi ( Lowdermilk, dkk. 2005 : 273 ).
Tumor
ovarium sering jinak bersifat kista, ditemukan terpisah dari uterus dan umumnya
diagnosis didasarkan pada pemeriksaan fisik. ( Sjamsoehidayat.2005: 729 ).
2. Etiologi kista ovarium
Penyebab
dari kista belum diketahui secara pasti, kemungkinan dari bahan – bahan yang
bersifat karsinogenik, bisa zat kimia, polutan, hormonal dan lain – lain.
3. Klasifikasi kista ovarium
a. Kista
folikel
Kista
folikel berkembang pada wanita muda wanita muda sebagian akibat folikel de
graft yang matang karena tidak dapat meyerap cairan setelah ovulsi.kista ini
bisanya asimptomotik keculi jika robek.dimana kasus ini paraf jika tedapat
nyeri pada panggul.jika kista tidak robek,bisanya meyusut setelah 2-3 siklus
menstruasi.
b. Kista
corpus luteum
Terjadi
setelah ovulasi dan karena peningkatan sekresi dari progesterone akibat dari
peningkatan cairan di korpus luteum ditandai dengan nyeri, tendenderness pada
ovari, keterlambatan mens dan siklus mens yang tidak teratur atau terlalu
panjang. Rupture dapat mengakibatkan haemoraghe intraperitoneal. Biasanya kista
corpus luteum hilang dengan selama 1-2 siklus menstruasi.
c. Syndroma
rolycystik ovarium
Terjadi ketika endocrine tidak
seimbang sebagai akibat dari estrogen yang terlalu tinggi, testosoron dan
luteinizing hormone dan penurunan sekresi fsh. Tanda dan gejala terdiri dari
obesitas, hirsurism (kelebihan rambut di badan) mens tidak teratur, infertelitas.
d. Kista
Theca- lutein
Biasanya bersama dangan mola
hydatidosa. Kista ini berkembang akibat lamanya stimulasi ovarium dari human
chorionik gonadotropine( HCG ). ( Lowdermik,dkk. 2005:273 )
5. Tanda dan gejala
Kebayakan
tumor ovarium tidak menunjukan tanda dan gejala. Sebagian besar gejala yang
ditemukan adalah akibat pertumbuhan aktivitas hormone atau komplikasi tumor
tersebut.
Tanda
dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara lain :
a. menstruasi yang tidak teratur,
disertai nyeri
b. perasaan penuh dan dtertekan
diperut bagian bawah
c. nyeri saat bersenggama
d. perdarahan
6. Penatalaksanaan
a.
Pengangkatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui tindakan bedah,
misal laparatomi, kistektomi atau laparatomi salpingooforektomi.
b.
Kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas ovarium dan
menghilangkan kista.
c. Perawatan
pasca operasi setelah pembedahan untuk mengangkat kista ovarium adalah serupa
dengan perawatan setelah pembedahan abdomen dengan satu pengecualian penurunan
tekanan intra abdomen yang diakibatkan oleh pengangkatan kista yang besar
biasanya mengarah pada distensi abdomen yang berat. Hal ini dapat dicegah
dengan memberikan gurita abdomen sebagai penyangga.
d. Tindakan
keperawatan berikut pada pendidikan kepada klien tentang pilihan pengobatan dan
manajemen nyeri dengan analgetik / tindakan kenyamanan seperti kompres hangat
pada abdomen atau teknik relaksasi napas dalam, informasikan tentang perubahan
yang akan terjadi seperti tanda – tanda infeksi, perawatan insisi luka operasi.
( Lowdermilk.dkk. 2005:273 ).
7. Pemeriksaan penunjang
a. Pap smear : untuk mengetahui
displosia seluler menunjukan kemungkinan adaya kanker / kista.
b. Ultrasound / scan CT :
membantu mengindentifikasi ukuran / lokasi massa.
c. Laparoskopi : dilakukan untuk
melihat tumor, perdarahan, perubahan endometrial.
d. Hitung darah lengkap :
penurunan Hb dapat menununjukan anemia kronis sementara penurunan Ht menduga
kehilangan darah aktif, peningkatan SDP dapat mengindikasikan proses inflamasi
/ infeksi.
8. Komplikasi
Menurut
manuaba ( 1998:417 ) komplikasi dari kista ovarium yaitu :
a. Perdarahan intra tumor
Perdarahan
menimbulkan gejala klinik nyeri abdomen mendadak dan memerlukan tindakan yang
cepat.
b. Perputaran tangkai
Tumor
bertangkai mendadak menimbulkan nyeri abdomen.
c. Infeksi pada tumor
Menimbulkan
gejala: badan panas, nyeri pada abdomen, mengganggu aktifitas sehari-hari.
d. Robekan dinding kista
Pada
torsi tangkai ada kemungkinan terjadi robekan sehingga isi kista tumpahkedalam
rungan abdomen.
e. Keganasan kista ovarium
Terjadi
pada kista pada usia sebelum menarche dan pada usia diatas 45 tahun.
BAB III
ASUHAN
KEBIDANAN PADA
Ny. H DENGAN
KISTA OVARIUM
- Pengumpulan Data
1. Identitas
Nama :
Ny. M Nama
suami : Tn. S
Umur :
45 tahun Umur : 49 tahun
Suku/ bangsa :
Aceh/ indonesia Suku/
bangsa : Aceh/indonesia
Agama :
Islam Agama : Islam
Pendidikan :
SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Nelayan
Alamat rumah :
Kuala Penaga Alamat rumah : Kuala Penaga
Telp :
- Telp : -
Alamat kantor :
- Alamat
kantor : -
Telp :
- Telp : -
B.
Anamnesa ( Data Objektif )
Pada tanggal :
27 juni 2012 Pukul : 13.30 WIB
1.
Alasan
berkunjung :ingin memeriksakan kesehatan
2.
Keluhan
Utama :nyeri perut
pada bagian bawah
3.
Riwayat
menstruasi :
Menarche : umur 13 tahun
Siklus : 26 hari
Banyaknya : 3 x ganti duk
Dismenerhoe : Ada
Teratur/ tidak : tidak teratur
Lamanya : 7-8 hari
4.
Pola
Kesehatan
4.1
Pola
Konsumsi
Diet/ makan : 3 x sehari
Komposisi makan : nasi, sayur- sayuran, lauk pauk,
buah
4.2
Pola
Eliminasi
BAB : 1 x sehari
BAK : 5 x dalam sehari
4.3
Kebersihan
Vagina
ganti pakaian dalam : 3 x/ hari
keputihan : tidak
iritasi Vagina : tidak
keluar cairan : encer
pemakaian obat cebok : tidak ada
4.4 pemakaian obat – obatan hormonal : tidak ada
4.5 Kebersihan Payudara
Pemeriksaan
Sadari :
tidak dilakukan
Jadwal
Sadari :
x/ minggu
Informasi
diperoleh dari :
Bidan Dokter
Dll
4.6
imunisasi catin : tidak
4.7 aktifitas sehari-
hari : Sedang
4.8 Pola istirahat dan
tidur
Malam : 8 jam
Siang : 2 jam
4.9 Pola Seksual
Frekuensi :
4 x/ seminggu
Kelainan seksual :
tidak ada
Di
inginkan :
ya
Keluhan yang dirasakan :
a.
Pengeluaran
darah : tidak ada
b.
Nyeri saat
berhubungan : ada
c.
Rasa sakit
yang dirasakan : ada
4.10.
kontrasepsi yang pernah digunakan
Pil :
ada
Suntik :
ada
IUD/ AKDR :
-
AKBK :
-
Kondom :
-
Vasektomi :
-
Tubektomi :
-
Lain- lain :
-
4.11.
Riwayat kehamilan :
Normal
4.12.
Riwayat persalinan :
Normal
4.13.
Riwayat Nifas :
Pernah menyusui : Ya
Teratur :
Ya
Berapa kali :
tidak teratur
Rasa nyeri saat menyusui : ada
Pengeluaran ASI :lancar
4.14.
Riwayat Abortus :
tidak ada
5. Riwayat Obstetri
5.1 infeksi
radang panggul : ada/ tidak
5.2 HIV/
AIDS :
ada/tidak
5.3 Infeksi
Genetalia
Vivitis :
ada/ tidak
Vaginatis : ada/ tidak
Servisitis : ada/ tidak
Endometritis : ada/ tidak
5.4 Infeksi
saluran reproduksi
Gonorhoe :
ada/ tidak
Sifilis :
ada/ tidak
Trikomoniasis : ada/ tidak
Klaminidia : ada/ tidak
Ulkus Mole : ada/ tidak
5.5 Gangguan
menstruasi
Hipermenore : tidak ada
Hipomenore : tidak ada
Polimenore : tidak ada
Aligomenore : tidak ada
Amenore :
tidak ada
Lain- lain : tidak ada
5.6 kanker Reproduksi
Kanker payudara : tidak ada
Kanker Rahim : tidak ada
6. Penyakit Keluarga
Infertilitas :
tidak ada
Hipertensi :
ada
DM :
tidak ada
Jantung :
tidak ada
Lain- lain :
tidak ada
7.
Siklus
8.
Riwayat
social
8.1 Status perkawinan
Kawin : 1 kali umur :
20 tahun
dengan
suami umur : 25 tahun
lamanya :
25 tahun
anak : 4 orang
8.2 KDRT :
tidak ada
8.3 Diskriminasi dalam keluarga : tidak ada
9. Perilaku Kesehatan
Gangguan
Alkohol/ Sejenisnya : tidak ada
Obat-
obatan/ jamu :
tidak ada
Merokok/
makan sirih :
tidak ada
10. Pola pergaulan remaja
10.1
Tempat
hiburan yang biasa dikunjungi
Diskotik : tidak ada
Party : tidak ada
Pailai : tidak ada
Lain- lain :
tidak ada
10.2
Berapa kali :
-
10.3
Aktivitas
Spiritual
Pengajian : tidak
remaja mesjid : tidak
lain- lain : tidak ada
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :
Baik
Keadaan
emosional : Stabil
2. Tanda vital
Tekanan
Darah : 150/100 mmHg
Denyut Nadi : 84 x/ menit
Pernafasan : 23 x/
menit
Suhu tubuh : 37 °C
3. TB :
154 cm
BB : 51 Kg
4. Pemeriksaan Genetalia
Vulva dan
Vagina :
Luka : tidak ada
Kemerahan : tidak ada
Nyeri : ada
Gatal-
gatal : tidak ada
Instansi : tidak ada
Lain-
lain : tidak ada
Keluarnya
cairan :
keputihan, berbau
Perineum : Bekas luka :
tidak ada
Luka
parut : tidak ada
Kelainan perineum : tidak ada
D. UJI
DIAGNOSTIK
1.
Pemeriksaan
laboratorium : Ada
Haemoglobin : 12,6 gr
Haemotokrit : 35,6
Golongan darah : B
Rheusus
: -
Pemeriksaan urine : -
Protein :
-
Albumin :
-
2.
Pemeriksa
penunjang
USG :
Uerus lebih besar dari biasanya
Test papsmear : tidak dilakukan
CATATAN PENDOKUMENTASIAN
SOAP
S : Ny. M usia 45 tahun, datang ke poli Kebidanan
mengatakan nyeri pada perut di bagian
bawah
O :
TD : 150/100 mmHg
Pols :
84 x/menit
Resp :
23 x/menit
Temp :
37°C
BB :
51 kg
A :
Ny.M usia 45 tahun dengan kista ovarium
Data Dasar :
TD :
130/90 mmHg -
Pada pemeriksaan fisik, vagina mengeluarkan
Pols :
84 x/menit cairan keputihan dan berbau
Resp :
24 x/menit
Temp :
37°C -
Vagina berwarna merah
BB :
50 kg
Masalah : - Nyeri perut dibagian bawah,
apabila diraba bagian perut teraba
benjolan
(massa)
-
Pasien
mengeluh terasa sakit dan nyeri di bagian bawah perut
Kebutuhan : Beri penyuluhan kesehatan kepada ibu
tentang kebutuhan yang harus
Dipenuhi
P :
PERENCANAAN
-
Jelaskan
hasil pemeriksaan pada ibu
-
Istirahat
yang cukup
-
Makan-
makanan yang bergizi
-
Jangan makan
makanan yang mengandung lemak
-
Jangan makan
makanan yang mrngandung bahan pengawet
-
Hindari
makanan yang mengandung zat pewarna
-
Anjurkan
untuk sering cek ulang kesehatan ke dokter spesialis kandungan
PELAKSANAAN
-
Menjelaskan
hasil pemeriksaan pada ibu
-
Menganjurkan
ibu untuk istirahat yang cukup
-
Menganjurkna
untuk makan- makanan yang bergizi
-
Melarang ibu
untuk tidak makan makanan yang mengandung lemak
-
Melarang ibu
untuk tidak makan makanan yang mrngandung bahan pengawet
-
Melarang ibu
untuk tidak makan hindari makanan yang mengandung zat pewarna
-
Menganjurkan
untuk sering cek ulang kesehatan ke dokter spesialis kandungan
EVALUASI
-
Penyuluhan
telah diberikaan kepada ibu
- Ibu sudah mengerti tentang kebutuhannya
- Ibu sudah mengerti dan mau melakukan control
ulang penyakitnya ke dokter
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito,
Lynda juall. 2001. Dokumentasi Asuhan Keperawatan Edisi 8. Jakarta :
EGC.
Doenges, E,
Marilyn. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan Maternal / Bayi. Jakarta :
EGC.
Lowdermilk,
perta. 2005. Maternity Women’s Health Care. Seventh edition.
Philadelphia : Mosby.
Sjamjuhidayat
& Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC.
terimakasih mba materi nya bermanfaat, kunjungi dan follow http://naurazulfa.blogspot.com/ untuk sekedar komentar dan saran :)
BalasHapus