BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keluarga sehat dan sejahtera
dengan kualitas hidup yang baik diantaranya dari segi ibu dan anak adalah
merupakan pertimbangan yang penting, dan memberikan pertolongan dengan
segera aman dan bersih adalah bagian dari esensial dari asuhan bayi baru lahir
(APN, 2004).
Pada
umumnya, kelahiran bayi normal cukup ditolong oleh bidan dengan tanggung jawab
penuh terhadap keselamatan ibu dan bayi. Sedangkan pada kelahiran abnormal yang
memerlukan pertolongan spesialis bayi baru lahir diurus oleh bidan dan bila
dirumah sakit yang dilengkapi dengan unit pelayanan kesehatan bayi hendaknya
ditolong oleh dokter anak. (Mochtar, Rustam, 1998)
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
»
Untuk mengetahui gambaran penanganan kelahiran
bayi baru lahir normal di BPK RSUD Langsa.
1.2.2
Tujuan Khusus
»
Untuk memberikan pelayanan kepada bayi baru
lahir diruang neonatus BPK RSUD Langsa.
»
Untuk menurunkan angka kesakitan pada bayi baru
lahir dengan memberikan pelayanan yang optimal.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Bayi baru lahir dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1)
Bayi normal
Adalah
bayi sehat yang hanya memerlukan perawatan biasa.
(Moctar, Rustam,
1998).
2)
Bayi gawat
Adalah
bayi yang memerlukan penanggulangan khusus seperti adanya asfiksia dan
pendarahan.((Moctar, Rustam, 1998).
Dan
dalam teori ini akan dibahas tentang perawatan bayi baru lahir normal.
2.2 Alat-alat untuk Perawatan
Bayi
Alat-alat yang diperlukan yaitu :
»
Penghisap lendir (mucus ekstraktor aspirator)
»
Tabung oksigen beserta alatnya untuk membantu
pernafasan bayi
»
Alat resusitasi untuk pernafasan
»
Obat-obatan : glukosa 40%, larutan bikarbonat,
natrikus 7,5%, nalorfin sebagai antidotum morfin dan petidin.
»
Alat
pemotong, pengikat dan antiseptic tali pusat
»
Tanda
pengenal bayi (identifikasi) yang sama dengan ibu
»
Tempat tidur bayi dan incubator bayi
»
Stopwatch dan thermometer
2.3
Pertolongan
pada waktu Bayi Lahir
»
Mulailah
melakukan pembersiahan lender pada saat kepala keluar dengan pembersihan mulut,
hidung dan mata dengan kapas dan kasa steril.
»
Jam lahir dicatat dengan stopwatch
»
Lendir diisap sebersih mungkin sambil bayi
ditidurkan dengan kepala lebih rendah dari kaki dalam posisi sedikit ekstensi,
supaya lendir mudah keluar.
»
Tali pusat diikat dengan baik dan bekas luka
diberi antiseptic kemudian dijepit dengan klem jepit plastic atau diikat dengan
pita atau benang talli pusat.
»
Segera setelah lahir, bayi yang sehat akan
menangis kuat, bernafas serta mengerakkan tangan dan kakinya, kulit akan
berwarna kemerahan.
»
Bayi dimandikan dan dibersihkan dengan air
hangat-hangat kuku dari lumuran darah, air ketuban, mekonium dan vernik
kaseosa, ada pula yang membersihkannya dengan minyak kepala atau minyak zaitun.
»
Jangan lupa menilai bayi dengan nilai APGAR
»
Bayi
ditimbang berat badannya dan diukur panjang badannya kemudian dicatat dalam
status.
»
Perawatan
mata bayi, mata bayi dibersihkan kemudian diberikan obat untuk mencegah blenorrhoe.
-
Metode crede : dengan tetesan nitras argenti 1-2%
sebanyak 2 tetes pada masing-masing mata.
-
Penisilin salep atau garamyan salep mata.
»
Diperiksa
juga anus, genetalia dan jenis kelamin bayi. Pada bayi laki-laki diperiksa
apakah ada fimosis dan apakah descensus testikulorom telah lengkap.
»
Bayi
akhirnya diperlihatkan kepada ibu ayah dan keluarga yang mendampingi.
2.4
Klasifikasi Klinik
»
Nilai
7 – 10 : Bayi normal
»
Nilai
4 – 6 : Bayi asfiksia ringan sedang
»
Nilai
0 – 3 : Bayi asfiksia berat
Skor
APGAR dikemukan oleh Dr. Virginia APGAR pada tahun 1950, merupakan alat
untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir dalam hubungannya dengan
variable kemampuan bernafas, frekuensi jantung, warna, tonus otot. dan
iritabilitas refleks.
Penilaian dilakukan satu menit setelah kelahiran, untuk memberi kesempatan
untuk memulai perubahan. Penilaian berikutnya dilakukan pada menit ke-5 dan
ke-10. Penilaian dapat dilakukan lebih sering bila ada nilai yang rendah dan
diperlukan resusitasi, agar memperoleh indikasi efektivitas yang digunakan
missal pada menit ketiga dan kelima. Penilaian menit kesepuluh memberikan
morbiditas pada masa mendatang, nilai yang rendah berhubungan dengan kondisi
neurologis.
Tabel
nilai APGAR
Skor
|
0
|
1
|
2
|
Angka
|
A : Appreance color (warna kulit)
P : Pulse (Heart rate) (frekuensi jantung)
G
: Giimace (reaksi terhadap rangsangan)
A :
Activity (tonus otot)
R
: Respiration (usaha nafas)
|
Pucat
Tidak ada
Tidak ada
Lumpuh
Tidak ada
|
Badan
merah ekstremitas biru
Dibawah
100
Sedikit
gerakan mimic
Ekstremitas dalam fleksi sedikit
Lemah, tidak teratur
|
Seluruh tubuh kemerah-merahan
Diatas 100
Menangis,
batuk, bersin
Gerakan
aktif
Menangis
kuat
|
……….
……….
……….
……….
……….
|
2.5
Upaya untuk mencegah hipotermi pada bayi
Kehilangan panas tubuh bayi dapat
dihindari melaui upaya-upaya, seperti : Keringkan bayi secara seksama
Segera setelah lahir keringkan permukaan tubuh bayi sebagai upaya untuk mencegah kehilangan panas akibat evaporasi
cairan ketuban pada permukaan tubuh bayi, hal ini juga merupakan rangsangan
taktil untuk membantu bayi memulai pernafasan.
Selimuti
bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat
Segera setelah tubuh bayi dikeringkan dan
tali pusat dipotong, ganti handuk atau kain yang telah dipakai dengan selimut
atau kain hangat, kering dan bersih.
Tutupi kepala bayi
Pastikan
kepala bayi atau bagian kepala bayi ditutupi setiap saat, guna menghindari
kehilangan panas tubuh bayi.
Anjurkan
ibu memeluk dan memberikan bayi ASI
Memeluk
bayi akan membuat bayi tetap hangat dan merupakan upaya pencegahan kehilangan
panas yang sangat baik.
Pastikan bahwa pemberian ASI dimulai dalam
waktu 30 menit setelah bayi baru lahir, anjurkan ibu untuk memeluk dan mencoba
untuk menyusukan bayinya segera setelah tali pusat di klem dan dipotong.
Lakukan
penimbangan setelah bayi mengenakan pakaian
Sebelum melakukan penimbangan, selimuti
tubuh bayi dengan kain atau selimut bersih dan kering.
Jangan
memandikan bayi setidak-tidaknya 6 jam setelah bayi lahir
Memandikan
bayi dalam beberapa jam pertama kehidupannya dapat mengarah pada kondisi
hipotermia dan sangat membahayakan keselamatan bayi.
BAB III
CATATAN
PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN
PADA BAYI BARU
LAHIR/NEONATUS
I.
PENGUMPULAN
DATA
A.
Identitas/Biodata
Nama
bayi : By. J
Umur
bayi : Bayi baru lahir
Tgl/jam/lahir : 16 Juni 2012 / 03.45 Wib / Sc
Jenis kelamin : Laki-laki
Berat badan : 3500 gr
Panjang badan : 52 cm
Nama Ibu : Ny. Janatul Aina Nama Suami : Tn. M. Lidan
Umur : 28 tahun Umur : 30 tahun
Suku/kebangsaan : Aceh/Indo Suku/kebangsaan : Aceh/Indo
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : wiraswasta
Almt. Rumah : Idi cut,
Sungai Raya Almt. Kantor : -
Telp : - Telp : -
Almt.
Kantor : -
Telp : -
B.
Anamnesa (Data Subjektif)
Pada tanggal : 16 Juni 2012 Pukul : 09.10
Wib
1.
Riwayat penyakit kehamilan
»
Pendarahan : tidak ada
»
Pre eklamsia : tidak ada
»
Eklamsia : tidak ada
»
Penyakit kelamin : tidak ada
»
Lain-lain : tidak ada
2.
Kebiasaan waktu hamil
»
Makanan : nasi + lauk pauk + susu
»
Obat-obatan : tidak ada
»
Merokok : tidak ada
»
Lain-lain : tidak ada
3.
Riwayat Persalinan sekarang
»
Jenis persalinan : Sc
»
Ditolong oleh : Bidan
»
Lamanya persalinan
Kala I : 7 Jam - Menit
Kala II : - Jam 30 Menit
»
Ketuban pecah :
amniontomi
Warna : jernih
Jumlah : 1300 cc
»
Komplikasi persalinan
Ibu : post date
Bayi : tidak ada
»
Keadaan bayi baru lahir : tidak ada
Nilai APGAR : 1-5 menit I : 6 5-10
menit II :
|
Tanda
|
0
|
1
|
2
|
Jumlah
Nilai
|
|
Menit I
|
Frekwensi jantung
|
[ ] tdk ada
|
[ ] < 100
|
[
] > 100
|
|
|
Usaha menangis
|
[ ] tdk ada
|
[Ö ] lambat
|
[
] menangis
|
|
||
|
|
tidak teratur
|
Kuat
|
|
||
Tonus obat
|
[ ] lumpuh
|
[Ö ] ekstremilasi
|
[ ] gerakan
|
|
||
|
|
flexi sedikit
|
Aktif
|
|
||
Refleks
|
[ ] tidak
|
[Ö ] gerakan
|
[ ] menangis
|
6
|
||
|
Beraksi
|
Sedikit
|
|
|
||
Warna kulit
|
[ ] biru
Pucat
|
[Ö ] tubuh ke-
|
[ ] kemerahan
|
|
||
|
|
merahan
tangan
dan
|
|
|
||
|
|
kaki biru
|
|
|
||
Menit V
|
Frekwensi jantung
|
[ ] tdk ada
|
[ ] < 100
|
[ Ö ] > 100
|
|
|
Usaha menangis
|
[ ] tdk ada
|
[ ] lambat
|
[ Ö ] menangis
|
|
||
|
|
tidak teratur
|
Kuat
|
|
||
Tonus obat
|
[ ] lumpuh
|
[Ö ] ekstremilasi
|
[ ] gerakan
|
|
||
|
|
flexi sedikit
|
Aktif
|
|
||
Refleks
|
[ ] tidak
|
[Ö ] gerakan
|
[ ] menangis
|
8
|
||
|
Beraksi
|
Sedikit
|
|
|
||
Warna kulit
|
[ ] biru
Pucat
|
[Ö ] tubuh ke-
|
[ ] kemerahan
|
|
||
|
|
merahan
tangan
dan
|
|
|
||
|
|
kaki biru
|
|
|
Sidik telapak kaki kiri bayi
|
Sidik telapak kaki kanan bayi
|
|
|
Sidik jempol tangan kiri ibu
|
Sidik jempol tangan kanan ibu
|
|
|
RESUSITASI
Penghisapan lendir : ada rangsangan : ada
Ambu : tidak ada lamanya : tidak
dilakukan
Massage jantung : tidak ada lamanya : tidak
dilakukan
Intubasi endutracheal : tidak ada nomor : tidak
dilakukan
Oksigen : tidak ada lamanya : - menit
Therapy : Vitamin K 0,1 ml/ IM
Keterangan : tidak ada
II. Pemerikasaan Fisik (Data
Objektif)
1. Keadaan Umum : baik
2. Tanda vital
»
Suhu : 36 °C
»
Resp : 44
x/m
»
BB sekarang : 3500
gr
»
LK :
33 cm
3. Pemeriksaan secara sistematis
»
Kepala : normal, tidak ada kaput suksedanum
»
Ubun-ubun : normal, tidak ada penyusupan sutura
»
Muka : normal, terdapat venik kaseosa
»
Mata : normal, simetris
»
Telinga : normal, bersih
»
Mulut : normal, labia normal, palatum normal
»
Hidung : normal, simetris
»
Leher : normal
»
Dada : simetris
»
Tali pusat : normal, putih segar
»
Genetalia : tidak ada kelainan, Testis belum masuk ke skrotum
»
Anus : ada
4.
Refleks
»
Refleks moro : baik
»
Refleks walking : baik
»
Refleks graph/plantar : baik
»
Refleks sucking : baik
»
Refleks tonic neck : baik
5.
Antropometri
»
Lingkar kepala : 33 cm
»
Lingkar dada : 35 cm
»
Lingkar
lengan atas : Tidak di ukur
6.
Eliminasi
»
Miksi
Warna : jernih
Tanggal : 16 juni 2012
Pukul : 07.00
Wib
»
Mekonium : ada
Warna : kehitaman
Tanggal : 16 juni 2012
Pukul : 07.00 Wib
CATATAN PENDOKUMENTASIAN SOAP
Tanggal 16 juni 2012
S : Bayi J lahir Sc, JK
laki-laki, BB 3500 gr,tidak segera menangis, bayi sudah
BAB dan BAK, tali pusat putih segar.
O : Laju jantung : 117 x/i Resp : 44 x/i
BB : 3500 gr Anus : (+)
PB
: 52 cm kelcong : (-)
Suhu : 36 °C Vit
K : (+)
LK
: 33 cm
Mata
: Tidak ada infeksi
Mulut
: Refleks hisap kuat
A :
Diagnosa : Bayi baru lahir
secara Sc dengan keadaan normal, Berusia 1 hari keadaan umum baik.
Dasar : Laju jantung : 117x/i Resp : 38 x/i
BB : 3500 gr Anus : (+)
PB : 52 cm kelcong : (-)
Suhu : 36 °C Vit
K : (+)
LK : 33 cm
Mata : Tidak ada infeksi
Mulut : Refleks hisap kuat
Masalah
: Tidak ada
Kebutuhan
: - ASI ekslusif
-
Imunisasi
-
Perawatan BBL
P : PERENCANAAN
- Atur kepala bayi dengan posisi ekstensi
- Beri rangsangan taktil
-
Lakukan pengisapan lendir pada hidung dan mulut bayi
-
Beri injek Vit K 0,1 ml
-
Jaga kehangatan bayi dengan cara membedong
-
Beri imunisasi HB 0 dengan dosis 0,5 cc
-
Beri penyuluhan ibu mengenai:
- Tanda-tanda bahaya pada bayi
- Perawatan tali pusat
- Pemberian ASI eksklusif
PELAKSANAAN
-
Mengatur
kepala bayi dengan posisi ekstensi agar jalan nafas terbuka
-
Memberi
rangsangan taktil pada dada bayi agar laju jantung bayi normal
-
Melakukan
pengisapan lendir pada hidung dan mulut bayi dengan slym zheeger agar jalan
nafas tidak tersumbat
-
Memberikan
injek Vit K 0,1 ml pukul 03.50 wib agar tidak terjadi perdarahan
-
Menjaga
kehangatan bayi dengan cara membedong
-
Memberikan
penyuluhan pada ibu mengenai:
-
Tanda-tanda
bahaya pada bayi yaitu :
·
Tidak mau menyusu atau memuntahkan semua yang diminum. Dan ini tandanya bayi terkena
infeksi berat.
·
Bayi kejang.
·
Bayi lemah. Bergerak jika hanya dipegang. Ini
tandanya bayi sakit berat.
·
Sesak nafas 60 kali permenit.
·
Bayi merintih
·
Pusar kemerahan sampai dinding perut. Mata bayi bernanah banyak
·
Demam
·
Bayi diare, mata cekung, tidak sadar.
·
Kulit bayi terlihat kuning.
·
Buang air besar atau kotoran bayi berwarna pucat
segera periksakan bayi ke dokter, bidan atau
perawat.
- Perawatan tali pusat yaitu dengan cara
menjaga kebersihan tali pusat dan membalut dengan kasa betadine.
- Pemberian ASI eksklusif, yaitu ASI yang
di berikan selama 6 bulan tanpa makanan tambahan apapun.
EVALUASI
-
Kepala
bayi telah di atur dengan posisi setengah ekstensi
-
Rangsangan
taktil telah di lakukan
-
Pengisapan
lendir dengan slym zheeger telah di lakukan
-
Pemberian
Vit K 0,1 ml telah di lakukan pada pukul 12.30 wib
-
Bayi
sudah di bedong
-
Pemberian
imunisasi HB 0 dengan dosis 0,5 cc telah di lakukan
-
Ibu
sudah mengerti tentang tanda-tanda bahaya pada bayi, perawatan tali pusat dan
ibu akan memberikan ASI eksklusif
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Bayi baru lahir
perlu mendapatkan penanganan segera untuk mencegah terjadinya kehilangan panas
pada tubuh bayi.
Upaya-upaya yang harus dilakukan, yaitu :
»
Keringkan bayi dengan seksama
»
Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih,
kering dan hangat
»
Tutupi kepala bayi
»
Anjurkan ibu untuk memeluk dan memberikan ASI
kepada bayi
4.2 SARAN
»
Kepada
petugas kesehatan agar dapat lebih memberikan pelayanan yang optimal kepada
bayi baru lahir.
»
Kepada
ibu-ibu yang baru melahirkan bayi agar dapat lebih memperhatikan
kesehatannya terutama dalam hal perawatan payudara.