BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit diare hingga kini masih
merupakan salah satu penyakit utama pada bayi dan anak di indonesia.
Diperkirakan angka kesakitan berkisar diantara 150-430 / seribu penduduk
setahunnya. Dengan upaya yang sekarang telah dilaksanakan, angka kesakitan di
RS dapat ditekan menjadi < dari 3 %.
Penggunaan istilah diare sebenarnya
lebih tepat dari pada gasteroentritis, karena istilah yang disebut terakhir ini
memberikan kesan seolah-olah penyakit ini hanya disebabkan oleh infeksi dan
walaupun disebabkan oleh infeksi, lambung jarang mengalami peradangan.
Hippocrates mendefinisikan diare
sebagai pengeluaran tinja yang tidak normal dan cair. Dibagian IKA FKUI / RSCM
diare diartikan sebagai buang air besar yang tidak normal / bentuk tinja yang
encer dengan frekuensi lebih banyak dari biasanya. Neonatus dinyatakan diare
bila frekuensi BAB sudah lebih dari 4 kali. Sedangkan untuk
bayi berumur > 1 bulan dan anak, bila frekuensi sudah > 3
kali.
B.
Rumusan masalah
1. apakah
penyakit gatro enteritis?
2. apa penyebab/
etiologi gatro enteritis?
3. apa gejala/
tanda-tanda gatro enteritis?
4. Bagaimana komplikasi
gatro enteritis?
5. Bagaimana
cara pengobatan gatro enteritis?
6. Bagaimana
cara penularan gatro enteritis?
C. Tujuan
1. Untuk
mengetahui penyakit gatro enteritis
2. Untuk
mengetahui penyebab/ etiologi gatro
enteritis
3. Untuk
mengetahui gejala/ tanda-tanda gatro
enteritis
4. Untuk
mengetahui komplikasi gatro enteritis
5. Untuk
mengetahui cara pengobatan gatro
enteritis
6. Untuk
mengetahui cara penularan gatro
enteritis
D. Manfaat
1.
Manfaat Bagi Masyarakat.
Mengingatkan kesadaran terhadap
perlunya pengetahuan mengenai tanda-tanda bahaya dan usaha penanggulangan
sehingga diharapkan gang / kompukasi dsapat di cegah secara dini.
2.
Manfaat Bagi Masyarakat.
Merupakan sarana untuk mengaplikasikan
ilmu yang telah didapat untuk mendapatkan pengalaman nyata.
3.
Manfaat Bagi Institusi Prodi Kebidanan
Merupakan dokumentasi dan bahan
perbandingan untuk penelitian selanjutnya.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A. Definisi
Gastroenteritis berasal dari kata
gaster à lambung dan entera à usus Gastroenteritis adalah radang
dari lambung dan usus dimana didapatkan gejala diare dengan atau tanpa muntah.
Gastroenteritis adalah pengeluaran tinja yang encer dengan frekuensi lebih dari
4x / hari, dapat atau tidak disertai perubahan warna, darah dan lendir.
B. Etiologi
Etiologi diare dapat di bagi dalam
beberapa faktor, yaitu :
1.
Faktor Infeksi.
a. Infeksi Enteral yaitu infeksi
saluran pencernaan yang merupakan peny utama
diare pada anak. Inflasi enternal ini meliputi :
1) Infeksi bakteri : Vigrio, E.coli,
Salmonella, Shigella, Compylobacter, Yersnia,
Aeromonas dan sebagainaya.
2) Infeksi virus : Enteroovirus,
(Virus echo, Coxsackie, Poliamyelitis) Adenovirus,
Rotavirus, Astrovirus, dan lain-lain
b. Infeksi Parenteral yaitu infeksi di
bagian tubuh lain di luar alat pencernaan seperti
Otitis Media Akut (OMA), Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, Ensefalitis, dan sebagainya.
2. Faktor Non Infeksiosus
a.
Malabsorbsi karbohidrat disakarida (intoleransi, lactosa, maltosa,
dan sukrosa), non sakarida
(intoleransi glukosa, fruktusa dan galaktosa). Pada
bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktosa.
1) Malabsorbsi lemak
2) Malabsorbsi protein
b. Faktor makan : Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.
c.
Faktor
psikologis : Rasa takut dan cemas, walaupun jarang dapat
menimbulkan
diare terutama pada anak yang lebih besar.
C. Gejala / Tanda-tanda.
1. Mula-mula cengeng dan gelisah
2. Suhu tubuh biasanya naik
3. Anoreksia
4. Timbul diare yaitu tinja cair dan
mungkin disertai lendir dan atau darah
5. Timbul muntah dapat terjadi sebelum
atau sesudah diare.
6. Sekitar anus dapat menjadi lecet
karena seringnya defekasi dan tinja yang
asam, dan timbullah keadaan yang disebut dengan dehidrasi dengan tanda-tanda :
a) Mata cekung
b) BB menurun
c) Kencing sedikit
d) Selaput lendir bibir, mulut dan
kulit kering
e) Timbul demam
D. Komplikasi
Sebagai akibat kehilangan cairan dan
elektrolit secara mendadak, dapat terjadi berbagai macam komplikasi seperti :
1. Dehidrasi
2. Renjatan hipovolemik
3. Hipokalsemia
(dengan gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardi)
4. Hipoglikemia
5 Intoleransi
laktosa sekunder
6. Kejang
7. Malnutrisi energi
protein, karena selain diare dan muntah, penderita juga mengalami kelaparan.
E. Pengobtan
Dasar pengobatan diare ialah :
1. Pemberian cairan
2. Dietetik
(pemberian makanan)
3. Obat-obatan
4. Education =
Pendidikan kesehatan untuk ibu-ibu tentang anak-anak yang sehat atau makanan untuk anak diare.
Prinsip pengobatan diare adalah
menggantikan cairan yang hilang melalui tinja dengan atau tanpa muntah, dengan
cairan yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain (gula, air
tajin, tepung besar, dan lain-lain).
F. Cara Penularan Penyakit Diare
Infeksi oleh
agen penyebab terjadi bila makan makanan / air minum yang terkontaminasi tinja
/ muntahan penderita penyakit diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila
tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan.
BAB
III
ASUHAN
KEBIDANAN PADA ANAK
I.
Pengumpulan Data Dasar
Tanggal, 25 Desember 2012
A. Identitas
1.
Biodata
Nama Anak
: An. T
Jenis Kelamin
: Perempuan
Umur
: 4
tahun
Anak Ke -
: ke – 1
Nama
Ayah : Tn.S
Nama Ibu
: Ny. E
Umur
: 25 Th
Umur
: 23
Th
Agama
: I slam Agama
: Islam
Pendidikan
: - Pendidikan : -
Pekerjaan
: Kary.swasta Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Alamat
:
2.
Keluhan Utama
Ibu
mengatakan anak nya tidak mau makan, BAB cair sejak 1 hari yang lalu lebih dari
4 kali dan lemas.
3.
Riwayat Kesehatan
Sebelumnya anak tidak pernah
menderita sakit seperti ini.
B. Pola
Kebutuhan Dasar
1.
Nutrisi
Makan 3x sehari, nasi, sayur, lauk
pauk , buah dan susu
2.
Eliminasi
Sebelum sakit : BAK = 4-5x / hari
BAB
: 1x / hari, padat, berwarna kuning
Saat sakit : BAK = 3-4x / hari
BAB : lebih dari 4 kali / hari, cair, berwarna
kuning
3.
Personal Hygiene
a) Sebelum Sakit : Mandi
2x / hari, pagi dan sore
b) Saat Sakit
: Mandi 2x / hari, pagi
dan sore dengan mandi di lap
4.
Istirahat
a) Sebelum Sakit :
Tidur malam 10-11 jam / hari, tidur siang 1 jam / hari
b) Saat Sakit
: Tidur malam 8-9 jam /
hari, tidur siang 1 jam / hari
5.
Aktivitas
Sejak sakit anak rewel, badan lemas
karena kurangnya nafsu makan aktivitasnya terganggu.
1.
Pemeriksaan
Umum
~ Keadaan Umum
: Anak
tampak lemas dan gelisah
* BB Sebelum
Sakit : -
* BB saat sakit
: 16 Kg
2.
Pemeriksa
Fisik
- Kepala
Bentuk kepala
: Bundar
Keadaan : Rambut hitam, bersih
- Mata
Bentuk Mata : Simetis
ka/ki
Konjugtiva : Berwarna pucat
- Mulut
Gusi : Normal
Bibir : Bersih, mukosa bibir tampak kering
Caries : Tidak ada
e. Ekstrimitas
Jari Tangan : Lengkap
tanpa cacat
Jari kakI : Lengkap tanpa cacat
Pergerakan : Ada
a. Diagnosa
: Anak umur 4 Tahun dengan gastero entertis
b. Masalah
Gangguan
Keseimbangan Cairan
Gangguan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi.
c. Kebutuhan
Nutrisi
dan Cairan Elektrolit
d. Anak BAB cair lebih dari 4 kali dalam sehari
e .Nafsu
makan berkurang
Rencana Managemen
1.
Penuhi kebutuhan nutrisi dan cairan :
a. Berikan
makan
b. Berikan
minuman
2.
Berikan terapi obat-obatan sesuai dengan advis dokter :
IVFD
RL 20 tts / i
3.
Ajarkan pada ibu cara perawatan diare :
Menjaga
personal hygiene anak dengan membersihkan tumbuh anak dengan wasap air hangat dan mengganti pakaian anak apabila
kotor
4.
Jelaskan pada kelurga tentang kondisi anaknya saat ini
Evaluasi
a. Ibu bersedia memenuhi kebutuhan
cairan dan nutrisi anaknya dengan memberi makanan dan minum
b. Pemberian terapi obat-obatan telah
di laksanakan
c. Ibu mengerti cara perawatan diare
dengan memberikan kompres bila anak panas dan menjaga personal hygiene
d. Ibu mengerti kondisi anaknya saat
ini
Pendokumentasian SOAP
S
: Ibu mengatakan anaknya BAB cair lebih dari 4 x sejak 1hari yang lalu.
O
: Keadaan umum anak lemas, rewel
BB = 16 kg
Temp =
36.5 °C
A
: Gangguan pemenuhan nutrisi, cairan
dan keseimbangan cairan belum
teratasi
P
: 1. Berikan cairan:
IVFD RL 20 tts / i
2. Pemenuhan Istirahat
a) Kurangi aktifitas
b) Tidur
BAB
IV
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari hasil asuhan kebidanan pada
kasus Gastro Enteritis pada anak yang penulis laksanakan, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa :
1. Peny GE
sngat mudah penularnnya, misalnya melalui makanan, dan minuman yang terkontominasi, alat-alat yang dipakai secara
langsung maupun melalui binatang
perantara dan juga kurang memenuhi syarat kesehatan.
2. Dengan
perawatan yang baik penderita GE dapat diatasi dengan baik.
3. Secara
garis besar perawatan pada peny GE yang dilakukan di RB dan RS sudah mendekati kesempurnaan.
B. Saran
Setelah penulis menyimpulkan hasil
kegiatan ini, maka ada beberapa hal yang ingin penulis sampaikan, yaitu saran
yang mudah-mudahan dapat bermanfaat dalam usaha peningakatan mutu pelayanan
kesehatan, adapun saran terasebut sebagai berikut :
1. Perawatan yang dilakukan dengan
baik, cermat dan teliti agar lebih ditingkatkan.
2. Apabila di derah menemukan kasus
dengan gejala lesu, lemah, tidak mau makan, muntah dan berak cair, hendaknya
diperiksa ke petugas kesehatan atau tempat pelayanan kesehatan.
3. Dalam melakukan perawatan GE
hendaknya dengan hati-hati, cermat dan teliti serta selalu menjaga kesterilan
alat, maka akan mempercepat proses penyembuhan.
DAFTAR
PUSTAKA
Wahidiyat, Iskandar, Ilmu
Kesehatan Anak I , Jakarta : FKUI, 1985.
Suryanah, Keperawatan Anak Untuk
Siswa SPK, Jakarta : EGC, 1996.
Casino of the Night - MapyRO
BalasHapusThe Casino of the Night is an American-themed restaurant located in The Casino at The Cosmopolitan of Las 청주 출장마사지 Vegas on the 삼척 출장안마 Strip in the heart 광명 출장안마 of 여주 출장안마 the 남양주 출장안마